IBU INDONESIA
Press Release Pelatihan Ibu Indonesia Batch 1
Saturday, 16 Sep 2023 22:00 pm
IBU INDONESIA

IBU INDONESIA

Rabu, 17 Mei 2023

Yogyakarta, 17 Mei 2023 - Bertempat di Burza Hotel Yogyakarta, telah selesai dan sukses dilaksanakan program pelatihan dari Yayasan Ibu Indonesia. Para driver dari Indonesia Tour menjadi peserta dari pelatihan yang berfokus pada tahapan dalam proses pencarian ibu atau orang tua kandung dari anak adopsi yang ada di Belanda. Pelatihan ini dibagi ke dalam dua sesi dimana pada tanggal 16-17 Mei 2023 pelatihan batch 1 telah dimulai terlebih dahulu. Dalam dua hari ini terbagi menjadi beberapa sesi yang berisi materi yang berkaitan dengan proses pencarian hingga mengenai anak adopsi itu sendiri. Adapun tujuan diselenggarakannya pelatihan ini yaitu untuk memberikan edukasi terkait dengan sejarah dari para anak adopsi yang berasal dari berbagai background bagaimana mereka diadopsi hingga memberikan prosedur terkait dengan proses pencarian ibu atau orang tua kandung dari anak adopsi.

Pada hari pertama yakni selasa, 16 Mei 2023 terdapat tiga orang pembicara yang terlebih dulu memulai untuk memberikan materi kepada para peserta. Materi yang pertama disampaikan oleh bapak Supardi selaku pengurus dari Yayasan Rise dan Ibu Indonesia. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan materi mengenai prosedur pencarian anak adopsi “The Situation of the Mothers and Family”. Bapak Supardi menyampaikan pengalamannya sebagai orang yang pertama kali terjun ke lapangan untuk melakukan pencarian orang tua kandung dari anak adopsi. Beliau menyampaikan bahwa di lapangan nantinya akan begitu banyak masalah yang datang, dimana nantinya akan banyak bermunculan kasus dari cerita masa lalu orang tua kandung sebagai bagian dari latar belakang kenapa para anak adopsi harus terpisah dengan mereka. Selain itu nantinya pun akan banyak mengalami kendala mulai dari ketidakakuratan alamat yang berasal dari surat keterangan adopsi, kesulitan berkomunikasi dengan keluarga yang terkait, hingga perlunya kemampuan dalam berkomunikasi dengan perangkat daerah setempat. Untuk itu dengan adanya pelatihan ini diperlukan peran dari peserta pelatihan untuk memberikan service yang terbaik kepada para anak adopsi.

Kemudian untuk materi kedua disampaikan oleh Ibu Endah Wening Budiningrum, S.E., M.Sc. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan materi mengenai “Writing Reports/Press Release”. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam proses pencarian orang tua kandung anak adopsi perlu adanya laporan atau reports secara tertulis dari para volunteer, dimana hal tersebut menjadi bagian dari dokumentasi yang sangat penting untuk direkam. Ibu Endah juga menyampaikan bahwa dalam membuat laporan pun harus ada prosedur yang melingkupinya, untuk itu dalam pelatihan ini para peserta dibekali dengan contoh serta tata cara membuat laporan yang baik dan benar.

Pemateri kedua berasal dari Ketua Yayasan Ibu Indonesia yaitu Berber Swart yang menyampaikan materi mengenai “The Adoption Procedure, and How it Worked in Practice in Indonesia”. Beliau menyampaikan terkait dengan latar belakang dari yayasan ibu indonesia dimana di tahun 1976-1983 sekitar 3500 anak anak dari Indonesia di adopsi oleh orang tua Belanda. Dalam hal ini dijelaskan bahwa sebenarnya prosedur dalam proses adopsi legal dilakukan di Belanda, akan tetapi banyak sekali praktik kecurangan yang berasal dari Indonesia. 

Kemudian di hari kedua yakni pada Rabu, 17 Mei 2023 program pelatihan masih terus berlanjut yang mana materi disampaikan oleh empat orang narasumber. Materi yang pertama disampaikan oleh Mba Windah Anastasia dengan tema “Intercultural communication (How to communicate with the adoptees from the Netherlands)”. Dimana dalam prosedur pencarian orang tua anak adopsi perbedaan budaya menjadi faktor yang krusial dan penting untuk diperhatikan oleh para volunteer. Dalam hal ini dijelaskan bahwa Indonesia dan Belanda memiliki budaya yang saling bertolak belakang, untuk itu volunteer harus paham serta dapat menghadapi perbedaan budaya yang nantinya akan dialami ketika di lapangan.

Sesi selanjutnya materi disampaikan oleh Bapak Isnani Fajri yang berasal dari HPI yang mana tema yang dibawa mengenai “Professional Attitude”. Materi ini sangat penting dikarenakan seorang volunteer ketika menjalankan tugasnya harus memiliki pedoman dalam menghadapi client serta masyarakat yang nantinya akan terlibat. Dimana pada dasarnya para driver yang menjadi volunteer telah terbiasa dengan pekerjaan menjadi tour guide sehingga beberapa aturan terkait professional attitude telah menjadi makanan sehari-hari. Akan tetapi hal yang perlu ditekankan dalam menjalankan tugas yakni bagaimana para volunteer dapat menekan sisi emosional dalam dirinya sehingga nantinya dapat membuat batasan antara dirinya dengan client.

Sesi yang ketiga ini kembali diisi oleh Ketua Yayasan Ibu Indonesia yaitu Berber Swart dengan membawakan tema “Privacy (negeri belanda)/ ITE law (electronic information Act in Indonesia)”. Hal tersebut sangat penting karena dalam menjalankan tugas di lapangan, para volunteer akan dibekali dengan informasi pribadi milik client yang berguna untuk menemukan orang tua mereka. Dimana informasi tersebut menjadi hal yang tidak diperkenankan untuk disebarluaskan pada orang lain. Perlu adanya kehati-hatian ketika telah mendapatkan informasi dari orang tua kandung anak adopsi dimana informasi tentang kapan akan bertemu dan kapan keluarga tersebut ditemukan harus dilindungi terkait dengan nama hingga foto/gambar

Adapun untuk sesi yang terakhir telah disampaikan oleh Els Leijs dengan tema “DNA-Test”. Els Leijs merupakan seseorang yang bekerja di MyHeritage yakni laboratorium DNA yang ada di Amerika Serikat. Beliau menyampaikan mengenai bagaimana tes DNA nantinya akan dilakukan, serta bagaimana sistem kerja dari DNA yang diambil dari orang tua anak adopsi hingga nanti akan dibawa ke MyHeritage untuk dites kecocokannya. Hal ini menjadi penting untuk para volunteer dimana nantinya mereka harus menjelaskan proses tes DNA serta akan mengambil sampel DNA dari orang tua anak adopsi.